Skip to content

Jamaah Masjid yang Berbondong-bondong

Jamaah Masjid yang Berbondong-bondong

Masjid Namira
https://regional.kompas.com

Nama Masjid Namira yang beralamat di Jalan Raya Mantup, Lamongan Km 5 atau tepatnya di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur, tiba-tiba mendadak viral di media sosial beberapa waktu lalu. Kondisi tersebut membuat masjid yang dibangun pasangan Helmy Riza dan Eny Yuli Arifah itu, dikunjungi banyak orang.

Tidak hanya warga Lamongan dan sekitarnya, namun dari berbagai penjuru nusantara yang berkunjung. Seperti rombongan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Blitar. Salah seorang guru MTsNegeri 1 Blitar, Faqih Hidayat (45) mengaku datang ke Masjid Namira untuk mengobati rasa penasaran terhadap masjid yang viral di medsos tersebut.

“Kebetulan saya bersama guru-guru MTs Negeri 1 Blitar ada rekreasi ke WBL (Wisata Bahari Lamongan), jadi mampir saja ke sini sekalian. Hitung-hitung mengobati rasa penasaran melihat Masjid Namira, yang banyak dibicarakan orang di medsos,” tutur Faqih saat ditemui, Selasa (14/11/2017).

(Baca juga : Peringati Setahun Aksi 411, Alumni 212 Shalat Subuh Berjamaah di Masjid Al Azhar) Dilihat sepintas, sebenarnya bangunan Masjid Namira tidak terlalu berbeda dengan masjid-masjid besar yang ada di Indonesia. Hanya ada sedikit keunikan dalam tatanan ruang wudhu dan interior masjid, yang tampak terjaga keindahan. Termasuk, keberadaan kiswah ka’bah di tempat imam.

https://regional.kompas.com

Bekas kain penutup ka’bah asli itu sengaja didatangkan langsung dari Masjidil Haram yang ada di Arab Saudi. Kiswah itu terpasang di dinding mihrab imam, dan tampak kokoh dengan lindungan kaca tebal. Sementara potongan kiswah berukuran kecil, terbingkai rapi dan dipajang pada dinding masjid, di sebelah kiri dan kanan mihrab.

“Saya lihat tadi, di depan kiswah itu yang kebanyakan menjadi favorit para pengunjung. Mungkin sama seperti saya, kebanyakan pengunjung Masjid Namira awalnya penasaran ingin melihat setelah ramai dibicarakan di media sosial,” ucapnya. Tidak jauh dari jalan, menuju tempat wudhlu, terdapat kulkas berisi penuh air mineral dalam kemasan gelas.

Bagi yang tidak suka dingin, takmir masjid juga menyediakan air mineral kemasan tersebut di kardus yang berada di sebelahnya. “Bagi para pengunjung yang kehausan, bisa langsung mengambil air mineral yang kami sediakan dan gratis. Begitu juga bagi para jamaah yang tidak membawa sarung atau mukena, bisa meminjam di tempat yang kami sediakan,” ujar salah seorang takmir Masjid Namira, Suliono (40).

Ruangan tersebut terletak di samping masjid, yang bersebelahan dengan kantor takmir. Selain peminjaman sarung dan mukena, tempat tersebut digunakan sebagai loket penitipan barang, yang sekaligus terdapat mesin absensi sidik jari elektronik bagi para petugas Masjid Namira. “Kami juga menyediakan beberapa unit kursi roda, yang bisa dipinjam para jemaah difabel secara gratis. Sama, peminjaman itu juga satu tempat dengan penitipan sarung dan mukena,” jelas Suliono.

Pesan Kubah Masjid