Pembangunan Masjid Namira
Masjid ini dibangun oleh sepasang pebisnis emas asal Lamongan yang namanya Helmy Riza serta istrinya, Eny Yuli Bijakah. Pertama-tama dibuka untuk umum pada tanggal 1 Juni 2013. Sebelumnya, masjid ini tidak besar. Cuma tempati tempat seputar 0,9 hektar dengan luas bangunan yang capai 1.100 mtr. serta cuma bisa memuat 500 jamaah saja.
Namun, lama kelamaan pengunjung masjid ini makin banyak serta pada akhirnya banyak jamaah masjid yang tidak mendapatkan tampungan tempat parkir. Oleh karenanya, masjid ini lalu diperbaiki sampai pada akhirnya usai pada tanggal 2 Oktober 2016. Luas masjid sesudah perbaikan capai 2.750 mtr. dengan tempati tempat seputar 2,7 hektar serta bisa memuat 2500 jamaah. Selang beberapa saat, setelah masjid ini diperbaiki, masjid Namira bertambah lebih tekenal dibanding awalnya.
1. Pendiri
Masjid Namira dibuat pasangan Helmy Riza serta Eny Yuli Bijakah. Masjid awalannya mempunyai luas 1 hektare serta dapat memuat 500 jamaah. Tetapi pada perubahannya, masjid ini diperlebar serta dibuat lagi kira-kira 2,7 hektare serta dapat memuat jamaah 3x lipat dari bangunan awalnya.
2. Memiliki nuansa Masjidil Haram
Waktu masuk di masjid, satu kiswah memiliki ukuran besar dibagian depan mihrab imam yang menyengaja dihadirkan dari Masjidil Haram, berdiri kuat serta dilindungi kaca. Kiswah-kiswah memiliki ukuran kecil juga dipamerkan di sekitar ruang dalam masjid.
3. Fakta Pemberian Nama Namira
Wakil Takmir Masjid Namira, Ahrian Saifi menjelaskan, nama Masjid Namira diambil dari nama salah satunya masjid yang berada di Padang Arofah Arab Saudi. Masjid Namira bukan hanya didatangi masyarakat Lamongan serta sekelilingnya, tetapi dari beberapa pelosok nusantara.