Indahnya Masjid Agung Purbalingga
Masjid Agung Darussalam adalah masjid penting di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Keelokan serta keelokan masjid yang terdapat pas di muka alun-alun kabupaten ini makin memperjelas kehadirannya untuk masjid penting.
Faksi pengelola, yaitu Pemerintah Kabupaten Purbalingga, nampaknya mengetahui kehadiran masjid ini untuk simbol serta kebanggaan warga. Oleh karenanya, bangunannya terus disempurnakan. Sekarang Masjid Agung Purbalingga sekilas bernuansakan Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Hal itu nampak dari sisi muka, samping, interior, serta pengaturan detil exterior.
Masjid yang sudah diperbaiki besar- besaran sekitar lima kesempatan ini awalannya berpenampilan arsitektur gabungan Jawa serta Arab. Ini nampak dari bentuk awal yang disebut gabungan limas atau piramida yakni style atap ciri khas Jawa serta kubah untuk ciri Timur Tengah. Kombinasi style ini diperkokoh juga dengan lengkungan teritisan selama bagian luar bangunan masjid.
Pembangunan Masjid Agung Purbalingga
Renovasi pertama dilaksanakan tahun 1918 dengan memberikan tambahan serambi depan. Tambahan ini diinisiasikan oleh K.H. Abu ‘Amar, seorang cendekiawan muslim yang mencetuskan inspirasi pembangunan pengadilan agama bersama-sama seorang hakim populer asal Belanda, Prof. Terrhar.
Pada masa 1960-1970 dilaksanakan pemugaran ke-2, berbentuk pengaturan halaman masjid serta perkembangan visualisasi terlihat muka.
Setelah itu, pada periode 1977- 1985 dilaksanakan perbaikan ke-3. Saat itu kubah kecil yang ada di muka ditukar yang besar.
Pemugaran untuk percantik simbol kota yang diketahui dengan panggilan Kota Perwira itu kembali lagi dikerjakan pada 1989 sampai 1991. Saat itu, sebagai sasaran perbaikan ialah ruangan sisi dalam serta atap masjid. Detil ornament pintu penting serta kusen-kusen juga ditukar. Disamping itu, tempat masjid keseluruhannya diperlebar.
Paling akhir, pada 2000 sampai 2004, dilaksanakan pengaturan serta perbaikan keseluruhan dengan mengambil style arsitektur Masjid Nabawi. Inspirasi ini didapatkan oleh Bupati Purbalingga waktu itu, Triyono Budi Sasongko, sesudah jalankan beribadah haji di Tanah Suci Mekah.