Skip to content

Masjid Kamboja

Muslim Champa serta Masjid Kamboja di Laos

Perjalanan riwayat muslim Kamboja di Laos memang cukuplah panjang. Etnis Champa yang sekarang jadi sisi dari Laos ini adalah golongan Muhajirin dari Kamboja yang masuk ke Laos, Bersamaan dengan runtuhnya kerajaan Islam Champa yang berkuasa dibagian selatan serta tengah Vietnam, karena kekalahan mereka menantang serbuan Kerajaan Vietnam dari dinasti Nguyen di penghujung era ke 17 sampai ahirnya dibubarkan pada paruh pertama era ke-19, beberapa dari muslim Champa mengungsi ke Kamboja, Thailand, Malaysia sampai ke Pulau Hainan (China).

Kerajaan Champa sudah berdiri dibagian tengah serta selatan lokasi yang sekarang kita kenal menjadi Negara Vietnam semenjak tahun 192 masehi menjadi satu kerajaan Hindu. Islam baru masuk serta merubah kerajaan itu jadi satu kerajaan Islam di era ke 9 Masehi serta berkembang cepat sampai era ke 10 masehi. Kerajaan Champa mulai terserang oleh Kerajaan Dai Viet (Cikal Akan Vietnam) di era ke 15 masehi.

Tahun 1471M Kerajaan Dai Viet yang beribukota di Hanoi menggempur lokasi utara kerajaan Champa serta sukses kuasai Ibukota negara di Vijaya. Menyusul lalu tahun 1697 lokasi Champa di Panduranga pula di caplok oleh Dai Viet, sampai lalu bekas sisa lokasi negara Champa tidak bersisa di tahun 1832M.

Arus pengungsi muslim Champa

Arus pengungsi muslim Champa ke beberapa negara tetangganya tidak tertahan, termasuk juga ke Kamboja yang disebut negara terdekatnya. Di Kamboja mereka di terima dengan baik, sebagian dari mereka adalah sisa beberapa pejabat di kerajaan Champa serta memperoleh tempat cukuplah terhormat di kerajaan Kamboja. Tetapi perjalanan riwayat memaksa muslim Champa di Kamboja mengungsi untuk ke-2 kalinya pada saat rezim Khmer Merah pimpinan Pol Pol lakukan pembantaian massal pada rakyat Kamboja termasuk juga muslim dari sana di tahun 1975 sampai tahun 1979.

Arus pengungsi muslim Champa dari Kamboja ini datang di Laos pada tahun 1975, mereka di terima dengan baik dan tinggal serta jadi sisi dari Laos. Sejumlah besar mereka tinggal di lokasi pemukiman kelas beberapa pekerja di Chantabouli, disamping barat laut pusat kota Vientiane. Ditahun 1976 atau satu tahun sesudah mereka datang di Laos, Muslim Champa dari Kamboja ini membangun satu masjid kecil bernama Masjid Azhar atau lebih populer dengan panggilan Masjid Kamboja dengan imamnya, Imam Musa Abu Bakar, tokoh paling tua muslim Champa di Laos.

Komune Muslim Champa

Sekarang ini komune Muslim Champa di Vientiane ada seputar 70 keluarga. Beberapa dari mereka adalah beberapa pekerja serta pedagang obat obatan herbal tradisionil yang mereka datangkan dari Kamboja. Umumnya dari Muslim Champa dari Kamboja ini tinggal di tidak jauh dari lokasi pecinanan di pusat kota Vientiane, tempat berdirinya Masjid Azhar yang mereka bangun.
Bangunan Masjid yang sekarang berdiri ialah hasil pembangunan serta dibuka dengan sah pada tanggal 10 Oktober 1982. Bangunan masjidnya memiliki ukuran seputar 300 mtr. persegi jadi pusat peribadatan komunal buat muslim ditempat baik muslim ataupun muslimah. Masjid ini pula diperlengkapi dengan ruangan serbaguna, ruangan kelas menjadi ruangan belajar buat seputar 50 an anak anak untuk belajar agama Islam serta Al-Qur’an, dapur serta ruangan kantor. Jemaah masih masjid ini diprediksikan seputar 270 orang dari seputar 70 keluarga.

Instansi instansi Islam dari Malaysia cukuplah aktif memberi dukungan program program muslim Laos, seperti yang berlangsung di hari Jum’at tanggal 4 November 2011 lantas, Yayasan Salam Malaysia, berperan dengan memberi Laptop, DVD player, Iqra multimedia and Buku buku Islam ke Masjid Azhar ini.

Pesan Kubah Masjid