Masjid Kampung Hulu
Riwayat Malaka tidak dipisahkan dari riwayat Republik Indonesia. Walau Malaka bukan sisi dari daerah Republik terkasih ini. Diawali pada riwayat berdirinya Malaka, masuknya bangsa asing ke Nusantara sampai perjuangan melepas diri dari penjajahan, hubungan dua bangsa serumpun ini telah terajut lama. Beberapa saksi bisu riwayat panjang jalinan dua bangsa ini terekam dalam warisan waktu dulu di Malaka. Di sejumlah masjid tua peninggalan waktu dulu. Salah satunya ialah Masjid Kampung Hulu, Malaka.
Atap bangunan penting masjid tidak berupa kubah tetapi berbentuk limasan bersusun tiga. Sama seperti bangunan masjid masjid lama di Jawa serta Sumatera. Sedang Mastaka di pucuk masjid di import langsung dari Cina bersama-sama dengan mastaka untuk menara serta untuk gerbang masjid.
Masjid Kampung Hulu, Malaka, ini adalah salah satunya masjid paling tua di Malaysia serta dibuat salah satunya bangunan warisan riwayat oleh pemerintah Kerajaan Malaysia. Serta sekarang jadi salah satunya simbol pariwisata Malaka. Masjid Kampung Hulu Malaka ini jadi masjid paling tua di Malaysia yang masih tetap jalankan manfaatnya secara baik. Di kasusngan masjid ada makam Sayyid Abdullah Al-Haddad, seorang guru agama yang populer yang dipandang seperti Wali. Non muslim dilarang masuk ke masjid ini tetapi diperbolehkan sekedar untuk lihat di luar.
Tempat Masjid Kampung Hulu, Malaka.
Masjid Kampung Hulu di Malaka tetap berdiri dalam tempat aslinya semenjak pertama-tama dibangun. Masjid ini ada di sudut jalan Masjid Kampung Hulu serta jalan Masjid.Ada dikawasan pusat komersil tua kota Malaka yang sekarang di supremasi oleh ruko ruko punya masyarakat turunan Cina.
Bisa diraih dengan taksi, becak atau bus nomor 17 dari terminal bus di pusat kota Malaka. Sebab jaraknya yang cuma terpisah satu rusa jalan dari Jonker street (disebutkan Jonker walk atau Jalan Hang Jebat) teritori rekreasi pecinan yang benar-benar populer di Malaka, Karena itu anda yang sedang ada di teritori itu bisa ke arah masjid ini dengan berjalan kaki.