Masjid Raya Al Akbar – Kami akan sedikit membahas, mengenai masjid yang di mana letaknya sedikit susah untuk di bangun masjid, karena terdapat tanahnya yang kurang diajak kompromi.
Kami meliput dari banyak wacana mungkin bisa dipercayai, dari Abdul Rahman Andreas seorang Ketua Badan Kepengurusan Masjid Raya Al Akbar, dari Kota Sorong dalam siap mendukung Aktivitas Dakwah.
Dibalik Masjid Raya Al Akbar, Sorong Papua Barat
papuabarat2.kemenag.go.id
Salam hangat, Ketua Badan Kepengurusan di Masjid Raya Al Akbar Kota Sorong. Siap Memfasilitasi Aktivitas dalam Dakwah.
Berkata “Saya mendukung ormas-ormas dakwah yang turut menyemarakkan syiar Islam di Bumi Papua ini, apapun dan gimanapun latar belakang nya.” Ungkap lelaki, kelahiran tanah Tidore, 7 Januari 7948.
Dalam hal tersebut, kebaragaman organisasi dakwah yang ada di sekarang, bukan menjadi pemecah-belah tubuh umat. Melainkan menjadi penguat dan pengokoh tubuh umat Islam. “Asalkan mau bersinergi dalam dakwah, demi agama. Ini diungkap tokoh jamaah Tabligh yang aktif dalam berdakwah sejak muda.
Sewaktu, beliau menyampaikankondisi umat muslim di Daerah Papua Barat khususnya umat Islam yang di pribumi Indonesia. Beliau menjabarkan bahwa kebanyakan suku Daerah Papua Barat, dulu awalnya sudah beragama Islam.
Karena kekuasaan Kesultanan sendiri, kini Papua sendiri dikenal orang luar sebagai pulaunya orang Kristen. Akibat gencarnya Kristenisasi di Daerah tersebut, akhirnya dilakukan kaum misionaris.
Nah, sebagai orang yang sangat peduli pada kondisi umat sekarang, beliau pun berupaya sinergi memfasilitasi ormas-ormas Islam yang mau melaksanakan kegiatan dakwah di Daerah Sorong Papua Barat, termasuk kepada Hisbut Tahrir Indonesia yang disebut HTI.
Beliau menyatakan “Hizbut Tahrir sering mengadakan aktivitas dakwah di Masjid Raya Al Akbar Sorong ini. Kami siap juga memfasilitasi, demi tegaknya dakwah Islam di Kota tersebut. Katanya.”
Masjid Raya Al Akbar Sorong Papua Barat, Merupakan Masjid Terbesar
youtube.com
Banyak pernyataan, “Hujan baru saja selesai mengguyur di Kota Minyak, julukan Kota Sorong, Papua Barat. Ketika media Umat menyusuri Jalan Ahmad Yani. Jalan Ahmad Yani, jalan utama menuju Masjid Raya Al-Akbar Kota Sorong, masjid yang menjadi kebanggan umat muslimin di Daerah Papua Barat.”
Pernyataan ini (Sabtu pada tanggal 14/11/2015) siang.
Sebenarnya yang Anda perlu tahu, ada dua masjid lainnya yang juga merupakan kebanggan di Daerah Papua. Masjid Jami’ Dum dan Masjid Al Falah Rufei, Kedua masjid ini sendiri adalah masjid tertua dan pertama di Kota Sorong, Papua Barat.
Akan tetapi, masjid utama sekaligus masjid terbesar yang ada di Kota Sorong, hanya Masjid Raya Al-Akbar. Sesuai namanya sendiri, masjid ini memang besar. Masjid ini sendiri berukuran 40 meter x 40 meter dengan luas tanah sendiri mencapai total 8.737 meter persegi. Berlokasi di tengah-tengah jantung Kota Sorong, Papua Barat.
Kota Sorong yang sedang berbenah menjadi sebutan Kota Metropolitan saat ini, dan memang terkenal dengan kerukunan antar umat beragamanya yang sangat baik, ini bisa Anda terapkan di Daerah Anda. Jumlah Muslim dan Non-Muslim yang sangat berimbang.
Inipun mampu disikapi dengan begitu bijaksana oleh semua pihak. Alhasil, kehidupan beragama umat dengan begitu sangat megah dan gegap gempita. Masjid Raya Al-Akbar sendiri menjadi pusat segala kegiatan tersebut.
Perihal tersebut tidak lain, sebab letak masjid ini yang sangat strategis berada di Tengah Kota, terlebih lagi masjid ini memiliki ruang pertemuan yang banyak menyebutnya Al-Akbar Convention Center.
Masjid Raya Al Akbar, Disebut Masjid Raya Al Akbar Convention Center
kompasiana.com
Kota Sorong memang adalah salah satu Kota di Papua Barat yang kaya akan sumber daya alam dan mineralnya. Salah satu yang menonjol sendiri cadangan minyak yang begitu berlimpah akan SDM nya. \
Maka tak heran juga, perusahaan asing asal Cina, yakni Petro China yang notabene sendiri “Pertamina” nya China. Menempatkan salah satu aset kilang minyak dan gasnya di Kota ini. Belum lagi rencana pembangunan Pelabuhan Kapal Internasional dan Airport International.
Ini semua akhirnya telah menyulao Kota Sorong menjadi Daerah yang memiliki daya tarik besar bagi para investor, baik nasional maupun asing. Tidak heran, jika saat ini pinggiran jalan Kota Sorong banyak dihiasi ruko-ruko yang bertingkat tiga dan hotel-hotel berbintang lima juga.
Prana Luar Masjid Raya Al-Akbar Sorong, Papua Barat
Pada tengah-tengah hingar bingar kota ini, Masjid Raya Al-Akbar sudah berusia 44 tahun yang harus Anda tahu. Dengan tegak berdiri dengan megah dan indah, banyak pernyataan Masjid Raya Al-Akbar yang sudah beberapa kali mengalami pemugaran didirikannya.
Tujuannya sendri memang untuk mmenuhi kebutuhan umat muslim akan tempat ibadah yang representatif dengan jumlah umat Islam yang terus bertambah banyak.
Interior dan Kemegahan Masjid Raya Al-Akbar, Sorong Papua Barat
Bangunan masjid besar dilengkapi dengan kubah masjid sendiri berwarna kuning pudar. Dua menaranya berdiri tegak dengan sudut lancip di bagian atas. Dinding masjid ini sendiri sejak dahulu sudah identik dengan warna putih bergaris-bergaris hijau.
Masuk ke dalam masjid di sana, Anda akan melihat banyak pilar-pilar pengokoh bangunan masjid. Jika Anda naik lagi ke lantai dua, khusus digunakan sebagai kelas tempat belajar siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Al-Akbar di Kota Sorong sendiri.
Masjid Raya Al-Akbar Kota Sorong didirikan pada tahun 1971. Meski Masjid Raya Al-Akbar bukan masjid tertua di Kota Sorong. Akan tetapi, masjid ini merupakan masjid terbesar di Kota Sorong bahkan terbesar di Daerahnya.
Masjid Raya Al Akbar Dahulu Sampai Sekarang
http://ceuceumeo2.blogspot.com
Dibangun atas prakarsa para tokoh masyarakat umat Muslim setempat. Masjid Raya Al Akbar ini dibangun karena sebuah desakan dan sebuah kebutuhan akan tempat peribadatan yang memadai untuk umat Muslim di Sorong.
Satu lagi, mengingat Kota Sorong merupakan salah satu kota yang terbanyak umat Muslimnya di Pulau Papua Barat.
Suasana di halamannya sendiri sangat asri dan luas juga menjadi salah satu faktor pendukung jama’ah mau berbetah-berbetah, Anda jadi betah di sana nantinya. Suasana pada bagian dalam masjid ini sendiri menampung sekitar 2.000 jamaah. Inipun terasa dan bersih.
Bacaan: Media Umat edisi 162, Nopember-Desember 2015
