Sejarah Masjid Al Azhar Kairo dan Universitas Al-Azhar– Lama tidak kami pos, kami akan melanjutkan untuk Anda. Kami meminta saran atau komentar jika selama ini kami salah dalam menyampaikan artikel kami dan kurang berkenan. Saran Anda sangat berarti bagi kami.
Untuk memulainya, kami akan sedikit mengulas tentang Sejarah berdirinya Masjid Al-Azhar dan Universitas Terkenal nya. Nah, dalam sejarah dalam dunia keilmuwan, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir banyak yang mengenal dengan sebuah lembaga pendidikan tinggi tertua di Dunia.
Maka dari itu sejarah nama Al-Azhar sebagai bukti bahwa peradaban Islam, sesungguhnya lebih maju. Jika dibandingkan dengan orang Barat. Karena, Negara Barat sendiri baru membangun sebuah lembaga pendidikan tinggi sekitar 2 abad sesudah berdirinya Al-Azhar.
Sejarah Masjid Al Azhar Kairo dan Universitas Al-Azhar Kairo

Sejarah berdirinya Al-Azhar sendiri memang tak luput dari sebuah peranan Dinasti atau kekhalifahan Fatimiah. Mereka yang awal mula membangun dan bertujuan Masjid Al-Azhar sebagai sarana atau tempat untuk Dunia Pendidikan.
Dinasti Fatimiah sendiri merupakan sebuah utama imperium besar dalam sebuah sejarah Islam. Pada mulanya sendiri, Fatimiah adalah sebuah dinasti kecil yang melepaskan diri dari genggaman kekuasaan atau Daulat Abbasiyyah.
Zaman Dinasti Fatimiah
Dinasti Fatimiah merupakan Dinasti Syiah yang dipimpin oleh 14 khilafah atau Imam di Afrika Utara (909 M sampai 1171 M). Dinasti ini pun dibangun dengan didasari konsep Syiah keturunan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah (putri Nabi Muhammad SAW).
Riwayat Fatimiah dinisbatkan kepada Fatimah Az-zahra R.A, karena pengikutnya mengambil silsilah keturunan dari Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah.
Kalimat “Az-Zahra” adalah rujukan kata yang dipakai oleh Dinasti Fatimiah. Tujuannya adalah menamakan masjid yang didirikan, yakni Al-Azhar pada tahun 970-972 Masehi. Banyak yang mengatakan, masjid tersebut akhirnya dapat digunakan sebagai Lambaga atau pusat pendidikan Islam pada zaman tersebut.
Lahirnya Al-Azhar sebagai sebuah sekolah sebut saja Universitas. Itu pun terjadi pada saat Dinasti Fatimiah pada puncak jayanya, yang dimimpin pada saat itu oleh Abu Al-Manshur Nizar Al-Aziz pada tahun 975-996. Pada saat itu kami dan Anda belum lahir. Hehehehe.
Tak hanya itu beliau merupakan khalifah pada saat Dinasti Fatimiah ke-5 dan Khalifah pertama yang memulai pemerintahan di Negri Mesir.
Abu Al-Manshur Nizar Al-Aziz, Dinasti Fatimiah
Khalifah Al-Aziz pun telah berhasil mencapai, menempatkan Dinasti Fatimiah sebagai sebuah Negara Islam yang terbesar di kawasan Mediterania Timur. Tidak hanya itu, bahkan sampai menenggelamkan pamor dari Penguasa Abbasiyah pada zaman itu.
Kemajuan itu sendiri pada Dinasti Fatimiah bisa dilihat dari beberapa aspek atau bidang. Petama, aspek sosial, atau Al-Aziz maupun khalifah Fatimiah. Serta bersikap toleran kepada para penduduk atau warga Non-Muslim. Bahkan, ada beberapa diantara mereka yang diangkat sebagai pejabat keuangan Negara.
Pada Bidang ekonomi, dari M. Abdul Karim dalam sebuah karya bukunya “Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam” yang dikutip Abdul Gaffar menjelaskan pada isinya yang mengatakan, untuk meningkatkan dan menopog kegiatan Perokonomian pada Dinasti Fatimiah.
Saat itu juga membangun infrastruktur, yakni membangun jalur terusan dan jembatan sebagai jalur perlintasan atau pendistribusian dalam bidang hasil Pertanian.
Untuk bidang arsitektur, Dinasti Fatimiah merupakan pelopor didirikannya Masjid Al-Azhar di Negri Kairo sana. Pada era Dinasti Fatimiah, sistem pengajaran di Al-Azhar terbagi menjadi empat.
- Kelas umum, yang diperuntukkan bagi kaum Muslim yang datang ke Al-Azhar untuk mempelajarai Al-Qur’an dan metode penafsirannya.
- Kelas untuk kaum Muslim, yang ingin mengkaji permasalahan keislaman bersama para tutor atau pembimbing pada era itu.
- Kelas dari Darul Hikam, dalam kelas ini diberikan untuk umat mubaligh. Selain kalangan pelajara, kelas Darul Hikam sendiri diperuntukkan bagi masyarakat umum.
- Kelas Non Formal, disediakan untuk kalangan Muslimah yang juga hendak menimba ilmu-ilmmu keislaman.
Tumbangnya, Abu Al-Manshur Nizar Al-Aziz dan Dinasti Fatimiah
Pada awalnya berdirinya sendiri, apabila semua pihak yang terlibat untuk ingin menimba ilmu di Universitas Al-Azhar ada larangan mempelajari mazhab lain. Tak terkecuali mengenai Syiah.
Pada era itu (Dinasti Fatimiah) memang menjadikan Al-Azhar sebagai sebuah media penyebaran ajaran atau paham Syiah.
Dinasti Fatimiah pada saat itu telah tumbang, ditumbangkan oleh Salahuddin Al-Ayyubi pada 576 Hijriah atau pada tahun 1171 Masehi. Pada setelah itu belajara mengajar di Al-Azhar sempat terhenti. Pada saat itulah Salahuddin Al-Ayyubi juga berinisitif memutus penyebaran Syiah yang telah berkembang sekian lama.
Tahun 665 Hijriyah, tepatnya pada masa Dinasti Mamalik (Mamluk). Al-Azhar kembali berfungsi lagi sebagai lembaga pendidikan. Pada saat itu aliran keislaman yang dipelajari Al-Azhar telah diubah menjadi Aliran Sunni.
Setelah itu, dalam perjalanannya, Al-Azhar tidak hanya fikus dalam pengajaran ilmu-ilmu keislaman. Tapi, juga merambah ilmu pengetahuan umum, seperti ekonomi, psikologi, kedokteran, matemika, tehnik, dan lainnya.
Kemegahan Masjid Al Azhar Kairo dan Berkembangnya Universitas Al-Azhar

Kemegahan masjid Al Azhar sendiri menjadi universitas tinggi di dunia. Sekolah tinggi yang dimana sangat diperhitungkan keberadaanya di dunia Agama Islam.
Jadi salah satu pusat utama pendidikan teologi Sunni dan Syariah, atau hukum Islam dan pengkajian tentang ilmu pengetahuan Agama Islam.
Universitas Al-Azhar banyak yang menyebutnya, sekolah tinggi tertua urutan ke-2 di Dunia. Urutan Universitas pertama yakni University of Al-Karaoune di Maroko. Pada mulanya Universitas Al-Azhar merupakan sebuah Masjid yang bernamakan Al-Azhar yang dibangun oleh Panglima Besar pada Dinasti Fatimiah yaitu Jauhar As-Shaqaly.
Untuk pembangunan sendiri mualai tanggal 24 Jumadil Ula tahun 359 H (April, 970 M) sebagai tempat ibadah. Selama 6 tahun pada tepatnya pada tahun 365 H/976 M. Mulai dibuka kegiatan belajar-mengajar dan majelis ilmu pengetahuan bermadzhab Syi’ah Islamiliyah. Pengajaran ini selama 12 tahun kemudia 378 H/988 M, Al-Azhar telah menjadi sebuah universitas besar dan terkenal di Dunia.
Berkembangnya Sejarah Masjid Al-Azhar Kairo dan Universitas Al Azhar

Pada perkembangannya sendiri, Masjid Al-Azhar yang mengawali sebuah kehidupan dalam Intelektual untuk Masyarakat Islam di Mesir. Perlahan berkembang dan bertransformasi menjadi sebuah Universitas Islam yang bergelut di Dunia.
Saat itulah Anda akan tahu masjid dan Kampus di sana dibedakan kegunaanya untuk apa. Namun, yang harus diketahui masih dalam satu kompleks. Kampus Al-Azhar terletak beberapa gedung, pada seberang bangunan Masjid Al-Azhar Kairo.
Luas bangunan Masjid Al-Azhar sendiri sampai sekitar 6,5 hectare, berbentuk 4 persegi panjang. Dindingnya sendiri tebentuk dari batu bata warna terakota sehingga tampak kuat dan kokoh. Sampai sekarang Masjid Al-Azhar masih tetap bagus seperti dahulu.
Gerbang masuk sendiri dihiasi ukiran pada era Mamluk. Tergambar pada keseluruhan desain bangunan tersebut. Ruangan dalam Masjid Al-Azhar diterangi dengan puluhan lampu qindil dengan bentuk bulat seperti cahaya yang masuk dari sebuah kaca patri, berwarna-warni pada leher kubah masjid dekat mihrab.
Lampu qindil sendiri berbentuk sebuah guci transparan, dengan bahan minyak zaitun yang memiliki nyala api lebih terang dan tidak banyak mengeluarkan asap sama sekali. Dinyatakan oleh Safieqni Hananta Putra, Mahasiswa tingkat 2 dengan jurusan Syariah Islamiyyah, Universitas Al-Azhar, Kairo.
Pada area depan, ada juga beberapa mihrab yang telah dibuat untuk mewakili masing-masing mazhab yang ada. Selain itu di dekat mihrab utama, ada sebuah mimbar yang terbuat dari ukiran kayu bertatah gading gajah indah dan unik.